Subnetting

Subnetting
untuk mempelajari subnetting, tips nya adalah pahami range ip setiap class dan subnet mask defaultnya.

range IP Class A: 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255
subnet mask default : 255.0.0.0 atau CIDR: /8
range IP Class B: 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
subnet mask default : 255.255.0.0 atau CIDR: /16
range IP Class C: 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
subnet mask default : 255.255.255.0 atau CIDR/24

dengan subnet mask kita akan dapat memperoleh ip network dan ip broadcast. caranya adalah:
misalkan host ip yang diberikan 192.168.3.112/24

a)ip network:
192.168.3.112, binernya:
11000000.10101000.00000111.01110000
/24 = 255.255.255.0, binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000
--------------------------------------------------- AND
11000000.10101000.00000111.00000000
192 . 168 . 3 . 0


b)ip broadcast:
192.168.3.112, binernya:
11000000.10101000.00000111.01110000
/24 = 255.255.255.0, binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000, Invertingkan
00000000.00000000.00000000.11111111
---------------------------------------------------- OR
11000000.10101000.00000111.11111111
192 . 168 . 3 . 255


contoh di atas tidak ada dilakukan subnetting.


satu contoh lagi, host ip 202.83.100.74/28

a)ip network
202.83.100.74, binernya:
11001010.01010011.01100100.01001010
/28 = 255.255.255.240, binernya:
11111111.11111111.11111111.11110000
---------------------------------------------------- AND
11001010.01010011.01100100.01000000
202 . 83 . 100 . 64


b)ip broadcast
202.83.100.74, binernya:
11001010.01010011.01100100.01001010
/28 = 255.255.255.240, binernya:
11111111.11111111.11111111.11110000, invertingkan
00000000.00000000.00000000.00001111
---------------------------------------------------- OR
11001010.01010011.01100100.01001111
202 . 83 . 100 . 79

contoh di atas terjadi subnetting, untuk hitungan yang lebih cepat, kita berpedoman pada subnet mask nya yaitu octet .240, caranya: 
karena setiap octet mempunyai nilai 0 s/d 255 maka ada 256 angka, sehingga diperoleh 256-240 = 16 ini adalah block subnet-1 yang valid..berikutnya lakukan kelipatan dari blok subnet-1 ini, sehingga 16,32,48,64,80..dst. nah perhatikanlah nilai host ip diatas yaitu 202.83.100.74 berarti berada antara subnet 64 dan 80. sehingga dapat di simpulkan subnet:64 menjadi network ip 202.83.100.64 dan broadcasnya kita peroleh dari nilai 80-1=79 yaitu 202.83.100.79 

catatan: 
dalam satu blok subnet ip terendah merupakan ip networknya dan ip tertinggi merupakan ip broadcast. setiap octet terakhir(octet paling kanan) dari ip network pasti merupakan bilangan GENAP dan octet terakhir dari ip broadcast merupakan bilangan GANJIL. 

Tabel subnetmask untuk subnetting:

IP Class A:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 9 | 255.128.0.0
| 10 | 255.192.0.0
| 11 | 255.224.0.0
| 12 | 255.240.0.0
| 13 | 255.248.0.0
| 14 | 255.252.0.0
| 15 | 255.254.0.0
| 16 | 255.255.0.0
| 17 | 255.255.128.0
| 18 | 255.255.192.0
| 19 | 255.255.224.0
| 20 | 255.255.240.0
| 21 | 255.255.248.0
| 22 | 255.255.252.0
| 23 | 255.255.254.0
| 24 | 255.255.255.0
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

IP Class B:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 17 | 255.255.128.0
| 18 | 255.255.192.0
| 19 | 255.255.224.0
| 20 | 255.255.240.0
| 21 | 255.255.248.0
| 22 | 255.255.252.0
| 23 | 255.255.254.0
| 24 | 255.255.255.0
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

IP Class C:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

Pengenalan IP Adress


Selain IP address yang dipergunakan untuk pengenal host (3 kelas address yang utama dalam TCP/IP), yaitu kelas IP address A,B dan C, ada beberapa jenis ip address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal hostAddress tersebut adalah :

Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.
Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Netmask
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali – semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.

Beberapa macam topologi jaringan

Jenis Topologi Jaringan

• Topologi BUS
Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama
menghubungkan ke tiap saluran tunggal komputer
(membentuk huruf T), kecuali simpul disalah satu ujung
kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran
komputer dan terminator sebagai penutup

Karakteristik Topologi BUS:
• Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung
kabel ditutup dengan terminator.
• Sangat sederhana dalam instalasi, karena hanya menghubungkan antar simpul saja.
• Juga sangat ekonomis dalam biaya (hanya dibutuhkan kabel dan connector yang
harganya tidak terlalu mahal / murah).
• Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika node yang
dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun sebab sering
terjadi collision.
• Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap
ethernet card.
• Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan
keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam
jaringan tersebut.
• Jenis kabel yang digunakan adalah coaxial (jenis yang palingmurah).
Jenis Topologi Jaringan Bus

Kelebihan dan Kelemahan Topologi BUS

Kelebihan
• Jumlah Node tidak dibatasi, tidak seperti hub yang dibatasi oleh
jumlah dari port (misal : 16 port untuk 16 node)
• Kecepatan pengiriman data lebih cepat, karena data berjalan
searah.
• Lebih mudah dan murah jika ingin menambah atau mengurangi
jumlah node, karena yang dibutuhkan hanya kabel dan konektornya
saja
Jenis Topologi Jaringan Bus

Kekurangan

• Jika lalulintas data yang diolah terlalu besar dapat
mengakibatkankemacetan.
• Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada
pemasangan jarak jauh.
• Jika salah satu node mengalami kerusakan, maka
jaringan tidak dapat beroperasi.

Topologi STAR


Tiap simpul pada masing-masing terminal
terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan
menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan
topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang
optimal karena lintas kabel dari terminal ke server
yang pendek.
karakteristik topologi star

• Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
• Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di
broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya
memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
• Sangat mudah dikembangkan, sebab setiap node hanya terhubung
secara langsung ke consentrator.
• Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada
terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa
berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan
tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

Kelebihan dan Kelemahan Topologi STAR
Kelebihan
• Jika terjadi penambahan atau pengurangan terminal tidak
mengganggu operasi yang sedang berlangsung.
• Jika salah satu terminal rusak, maka terminal lainnya tidak
mengalami gangguan
• Arus lalulintas informasi data lebih optimal

Kelemahan
• Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
• Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja
lebih lambat.

Topologi RING

Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan
setiap komputer mengirim apa yang diterima dari komputer
sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah.
Setiap komputer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah
jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring.
Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul pada ujung kabel
utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu lingkaran
dengan penghubungnya menggunakan segmen kabel.
karakteristik topologi ring

§ Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang
kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
§ Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi
bus.
§ Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah
(kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat
dihindarkan.
§ Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus,
yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node
tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
§ Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau
Patch Cable (IBM tipe 6).
Kelebihan dan Kelemahan Topologi RING

Kelebihan
• Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat
melayani data dari kiri atau kanan dari server .
• Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat,
karena data dapat bergerak kekiri atau kekanan.
• Waktu untuk mengakses data lebih optimal.

Kelemahan
• Penambahan terminal /node menjadi lebih sulit bila
port sudah habis.
• Jika salah satu terminal mengalami kerusakan, maka
semua terminal pada jaringan tidak dapat digunakan.
Topologi Mesh

karakteristik topologi mesh

• topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan
antara peralatan-peralatan yang ada.
• Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam
jaringan saling terhubung satu sama lain.
• jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak,
tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk
dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan
saja yang terhubung.
Kelebihan dan Kelemahan Topologi Mesh

Keuntungan dari penggunaan topologi mesh:
• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault
tolerance.
• Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan
yang berlebih.
• Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.

Kerugian dari Penggunaan Topologi Mesh
• Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang
saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin
meningkat jumlahnya.
• Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

Memilih motherboard idaman

assalamualaikum sobat blogger ..
udah lama ni ga mosting .
pada kali ini penulis akan menulis sebuah postingan tentang tipe motherboard idaman ..

kalau tipe motherboard idaman saya yaitu
  1. socket untuk prosessor yang paling bagus dan terbaru ,dan harus mendukung untuk prosessor keluaran terbaru.
  2. chipset yang paling bagus ,karna chipset sangat berpengaruh apda kinerja komputer
  3. port yang ada pada motherboard lengkap
  4. mengenai memory harus mendukung jenis memori yang terbaru misalnya DDR2,DDR3 .
baik,sekian dulu postingan kali ini ,jangan lupa di comment ya ..
assalamualaikum ..